Jumat, 03 Juni 2011

Alur Pelayaran (Navigation Channel)

Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke kolam pelabuhan.
Alur pelayaran ini ditandai dengan alat bantu pelayaran yang berupa pelampung dan lampu-lampu.
Karena pelabuhan berada di pantai maka biasanya kedalaman di sekitar pelabuhan cukup kecil sehingga diperlukan pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang diperlukan.

Ukuran Alur Pelayaran
Ukuran alur pelayaran ditentukan: 
1.Besar kapal yang akan dilayani (panjang lebar, sarat, kecepatan) 
2.Jalur lalu lintas (searah atau 2 jalur) 
3.Bentuk lengkung alur (jari-jari alur) 
4.Besaran tempat putar kapal 
5.Arah angin, arah arus, perambatan gelombang 
6.Stabilitas pemecah gelombang 
7.Arah kapal pada saat merapat dermaga

Kedalaman Alur
Kedalaman total:
H = d + G + R + P + S + K

Dengan:
d : draft kapal
G : gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat
R : ruang kebebasan bersih
P : ketelitian pengukuran
S : pengendapan sedimen antara dua pengerukan
K : toleransi pengerukan

Lebar Alur
Lebar alur ditentukan oleh:
1.    Lebar, kecepatan, gerak kapal
2.    Trafik kapal
3.    Kedalaman alur
4.    Apakah alur sempit atau lebar
5.    Stabilitas lereng alur
6.    Angin, gelombang, arus.

Potongan alur pelayaran

Belokan Alur
Jari-jari minimum untuk kapal yang membelok tanpa bantuan kapal tunda adalah sbb:
R ≥ 3L   untuk  d < 25°
R ≥ 5L   untuk  25° < d < 35°
R ≥ 10L untuk  d > 35°



Tidak ada komentar:

Posting Komentar