Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke kolam pelabuhan.
Alur pelayaran ini ditandai dengan alat bantu pelayaran yang berupa pelampung dan lampu-lampu.
Karena pelabuhan berada di pantai maka biasanya kedalaman di sekitar pelabuhan cukup kecil sehingga diperlukan pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang diperlukan.
Ukuran Alur Pelayaran
Ukuran alur pelayaran ditentukan:
1.Besar kapal yang akan dilayani (panjang lebar, sarat, kecepatan)
2.Jalur lalu lintas (searah atau 2 jalur)
3.Bentuk lengkung alur (jari-jari alur)
4.Besaran tempat putar kapal
5.Arah angin, arah arus, perambatan gelombang
6.Stabilitas pemecah gelombang
7.Arah kapal pada saat merapat dermaga
Kedalaman Alur
Kedalaman total:
H = d + G + R + P + S + K
Dengan:
d : draft kapal
G : gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat
R : ruang kebebasan bersih
P : ketelitian pengukuran
S : pengendapan sedimen antara dua pengerukan
K : toleransi pengerukan
Lebar Alur
Lebar alur ditentukan oleh:
1. Lebar, kecepatan, gerak kapal
2. Trafik kapal
3. Kedalaman alur
4. Apakah alur sempit atau lebar
5. Stabilitas lereng alur
6. Angin, gelombang, arus.
Potongan alur pelayaran
Belokan Alur
Jari-jari minimum untuk kapal yang membelok tanpa bantuan kapal tunda adalah sbb:
R ≥ 3L untuk d < 25°
R ≥ 5L untuk 25° < d < 35°
R ≥ 10L untuk d > 35°
Tidak ada komentar:
Posting Komentar